Minggu, 06 Januari 2013
ALAT - ALAT LABORATORIUM
ALAT – ALAT LABORATORIUM
1. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Jangka
sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm Jangka
sorong manual
1. GELAS UKUR
Gelas ukur mempunyai bentuk seperti pipa yang mempunyai kaki/ dudukan
sehingga dapat ditegakkan.
Pada bibir atas terdapat bibir tuang untuk memudahkan dalam menuang larutan
atau cairan
Gelas ukur terbuat dari gelas, tetapi tersedia juga yang terbuat dari
plastik tahan bahan kimia.
Pada badannya terdapat skala dan di bagian atas terdapat tulisan yang
menyatakan kapasitas gelas ukur tersebut.
Alat ini digunakan untuk mengukur suatu larutan dengan volume tertentu yang
tidak memerlukan ketelitian tingkat tinggi.
Gelas ukur biasanya diletakan didalam lemari karna bahan nya yang terbuat
dari gelas sehingga mudah pecah.
2.
MIKROMETER SCRUP
Mikrometer memiliki ketelitian
sepuluh kali lebih teliti daripada jangka sorong.
Ketelitiannya sampai 0,01 mm.
Mikrometer terdiri dari:
- Poros tetap
- Poros geser / putar
- Skala utama
- Skala nonius
- Pemutar
- Pengunci
Mikrometer terdiri dari:
- Poros tetap
- Poros geser / putar
- Skala utama
- Skala nonius
- Pemutar
- Pengunci
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda. Misalnya tebal kertas. Selain mengukur ketebalan kertas, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil.
Sama halny dengan jangka sorong,
mikrometer sekrup biasany diletakan yang mudah di jangkau, karna sering
digunakan dalam pratikum.
3. OSILOSKOP
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi
memproyeksikan bentuk sinyal listrik
agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar
katode. Peranti pemancar elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar
tabung sinar katode. Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian
khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke
kanan Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat
dipelajari
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati
bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua
peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif
dari dua sinyal terkait.
Oskiloskop merek Textronix Oskiloskop
untuk mengukur beda fase gelombang
4. MIKROSKOP
Manfaat:
Melihat benda-benda kecil
Cara
menggunakan dan memindahkan:
- Memindahkan mikroskop dengan memegang badan mikroskop dengan tangan kanan dan menyangga dasarnya dengan tangan kiri.
- Cara mencari fokus dimulai dengan menjauhkan lensa dari preparat bukan mendekatkan lensa ke preparat
5. GALVANOMETER
Manfaat
alat:
- Mengukur tegangan listrik
Cara
menggunakannya:
- Hindari penggunaan melebihi batas ukur
- Jangan salah dalam menghubungkan kutub-kutubnya
- Hindarkan benturan dan terjatuh
Resiko yang
mungkin:
- Rusak karena penggunaan diluar batas ukur
- Pecah karena bahan terbuat dari plastik
6.
EVAPORATING
DISH
Manfaat
alat:
- Untuk memisahkan zat padat yang terlarut dalam solusi di atas bunsen burner
Cara
menggunakannya:
- Taruh di atas tripot
- Nyalakan pembakar spiritus di bawahnya
- Pegang dengan penjepit jika mengangkatnya.
- Hindarkan kontak langsung dengan
Resiko yang
mungkin:
- Kulit terbakar jika bersentuhan saat masih panas
a.
POWER SUPPLY
Manfaat
alat:
- Sebagai sumber tegangan dan sumber arus listrik
Cara
menggunakannya:
- Gunakan sandal kering/sepatu saat menghubungkan stop kontak
Resiko yang
mungkin:
- Tersengat listrik saat menyambungkan ke sumber PLN
b. TERMOMETER
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti untuk
mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum
digunakan adalah termometer air raksa.
Termometer
c.
d.
c.
RESISTOR
Resistor adalah komponen
elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan listrik di antara kedua salurannya sesuai dengan arus yang
mengalirinya.
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring
elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang
dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah
listrik, dan induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida
dan papan sirkuit
cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
resistor harus cukup besar secara fisik agar tidak menjadi terlalu panas saat
memboroskan daya.
Tiga buah resistor komposisi karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk
tabung dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor
dilindungi dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai
badan yang tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur
resistif dan kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode
warna dari harganya.
sumber : http://anonim/10/2011/alatlaboratorium.html
HUKUM GRAVITASI
GRAVITASI
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi
antara semua partikel yang mempunyai massa di alam
semesta. Gravitasi matahari
mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam
mengitari matahari. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum
gravitasi universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam kebanyakan
kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki
massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk
menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup, dan benda-benda
yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda yang ada di luar
angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda
angkasa lainnya, termasuk satelit buatan manusia.
Beberapa teori yang belum
dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul karena adanya partikel
gravitron dalam setiap atom.
Hukum Gravitasi Universal
Newton
Hukum gravitasi universal Newton dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa
menarik massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan
kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa
tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
kedua massa titik tersebut.
F adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebut
m1 adalah besar massa titik
pertama
m2 adalah besar massa titik
kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik, dan
g adalah percepatan gravitasi =
Dalam Sistem
Internasional, F diukur dalam newton (N), m1
dan m2 dalam kilograms (kg), r
dalam meter (m), dan
konstanta G kira-kira sama dengan 6,67 × 10−11 N m2
kg−2.
Dari persamaan ini dapat
diturunkan persamaan untuk menghitung berat. Berat suatu
benda adalah hasil kali massa benda tersebut dengan percepatan
gravitasi bumi. Persamaan tersebut
dapat dituliskan sebagai berikut: . W adalah gaya berat benda tersebut, m adalah massa dan g
adalah percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi ini berbeda-beda dari satu
tempat ke tempat lain.
HUKUM COULOMB
Hukum Coulomb adalah hukum yang
menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang
terpisahkan jarak tertentu, dengan
nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan
timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai
kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar
keduanya [1]. Interaksi antara
benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja
melampaui jarak separasi [2]. Adapun hal lain
yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan
terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut [3]. Gaya yang
timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling
tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis
(bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan
saling tarik-menarik [4].
Notasi vektor
Dalam notasi vektor, hukum Coloumb dapat dituliskan sebagai
yang dibaca sebagai gaya yang dialami oleh muatan akibat adanya muatan . Untuk gaya yang dialami oleh muatan akibat adanya muatan dituliskan dengan menukarkan indeks , atau melalui hukum ketiga Newton dapat dituliskan
hukum Coulomb ditemukan oleh Charles Coulomb seorang ilmuan Perancis
(1736-1806). Pada tahun 1785, C. Coulomb menyelidiki hubungan antar besar
muatan dan jarak antara muatan dengan besar gaya listrik yang dihasilkan
TEORI GEOCENTRIS DAN HELIOCENTRIS
TEORI GEOCENTRIS
Hipparchus (190-120 SM )
Perintis dan bapak astronomi. Astronom terbesar pada zaman era klasik, ahli geografi dan matematikawan yunani kuno pada zaman Helenistik
Bumi sebagai pusat edar tata surya
Bulan sebagai planet pertama-merkurius-venus-matahari-mars-jupiter-saturnus (pada langit kedua sampai ketujuh)
Semakin lambat pergerakannya, jaraknya dari bumi semakin jauh.
Hipparchus (190-120 SM )
Perintis dan bapak astronomi. Astronom terbesar pada zaman era klasik, ahli geografi dan matematikawan yunani kuno pada zaman Helenistik
Bumi sebagai pusat edar tata surya
Bulan sebagai planet pertama-merkurius-venus-matahari-mars-jupiter-saturnus (pada langit kedua sampai ketujuh)
Semakin lambat pergerakannya, jaraknya dari bumi semakin jauh.
- Tidak ada
peninggalan buku yang tertulis sebagai catatan sejarah
- Tidak dapat dibuktikan
- Sedikit penganutnya
- Lingkaran / bulat / bola adalah bentuk geometri yang paling sempurna orbit benda dalam sistem tata surya berbentuk lingkaran.
- Semua benda bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan konstan.
Menggunakan sistem gerak Retrograde, yaitu setiap gerak yang berlawanan dengan kebiasaan atau umum. Retrograde planet adalah gerak yang berlawanan dengan arah putaran bumi dengan matahari.
- Sistem ptolomeus (penerus system ini) cenderung lebih sulit dan rumit.
- Tidak dapat dibuktikan
- Sedikit penganutnya
- Lingkaran / bulat / bola adalah bentuk geometri yang paling sempurna orbit benda dalam sistem tata surya berbentuk lingkaran.
- Semua benda bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan konstan.
Menggunakan sistem gerak Retrograde, yaitu setiap gerak yang berlawanan dengan kebiasaan atau umum. Retrograde planet adalah gerak yang berlawanan dengan arah putaran bumi dengan matahari.
- Sistem ptolomeus (penerus system ini) cenderung lebih sulit dan rumit.
- Benda-benda
langit memiliki baik gerakan timur-barat maupun rotasi pada arah yang berlawanan.
TEORI
HELIOCENTRIS
Nicolas Copernicus (1473-1543 M)
Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia. Copernicus hidup pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman pencerahan (renaissance).
Matahari sebagai pusat edar tata surya
Merkurius sebagai planet pertama-venus-bumi-mars-jupiter-saturnus-uranus-neptunus
Perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putarannya dan perubahan tahunan langit akibat perputaran planet mengelilingi matahari.
- Ada 2 buah buku yang mendukung adanya teori ini revolusi benda-benda langit dan hukum gerakan planet / hukum kepler.
- Pak Bradley menemukan adanya aberasi bintang (1725 M).
- Bessel (1838) menemukan paralaks bintang pertama kali.
Bentuk lintasan orbit semua benda adalah elips.
Nicolas Copernicus (1473-1543 M)
Pada tanggal 19 Pebruari 1473 Copernicus lahir di-Torun, Polandia. Copernicus hidup pada peralihan zaman abad pertengahan dan zaman pencerahan (renaissance).
Matahari sebagai pusat edar tata surya
Merkurius sebagai planet pertama-venus-bumi-mars-jupiter-saturnus-uranus-neptunus
Perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putarannya dan perubahan tahunan langit akibat perputaran planet mengelilingi matahari.
- Ada 2 buah buku yang mendukung adanya teori ini revolusi benda-benda langit dan hukum gerakan planet / hukum kepler.
- Pak Bradley menemukan adanya aberasi bintang (1725 M).
- Bessel (1838) menemukan paralaks bintang pertama kali.
Bentuk lintasan orbit semua benda adalah elips.
-
Menggunakan sistem epicycle, Sistem ini memudahkan perhitungan (matematis)
periode orbit dan jarak relatif planet.
- Sistem ini memberikan solusi sederhana untuk gerak retrograde.
- Sistem copernicus lebih bagus dan lebih sederhana daripada sistem ptolomeus.
- Bumi dan semua planet bergerak mengitari matahari dengan arah yang sama dan laju yang berkurang semakin jauh dari matahari
- Perhitungan astronomi lebih mudah, dengan melibatkan jumlah lingkaran yang lebih sedikit. Tetapi prakiraan posisi planet-planet dan perhitungan lainnya tidak lebih tepat daripada dihitung dengan menggunakan sistem ptolemous.
- Sistem ini memberikan solusi sederhana untuk gerak retrograde.
- Sistem copernicus lebih bagus dan lebih sederhana daripada sistem ptolomeus.
- Bumi dan semua planet bergerak mengitari matahari dengan arah yang sama dan laju yang berkurang semakin jauh dari matahari
- Perhitungan astronomi lebih mudah, dengan melibatkan jumlah lingkaran yang lebih sedikit. Tetapi prakiraan posisi planet-planet dan perhitungan lainnya tidak lebih tepat daripada dihitung dengan menggunakan sistem ptolemous.
KONSEP GEOSENTRIS DAN HELIOSENTRIS
Dalam
ilmu Astronomi, teori Geosentris dipopulerkan oleh seorang ilmuwan
Yunani bernama Ptolemy.Teori inilah yang dulu dipercayai oleh orang-orang
Yunani kuno. Walau begitu, ada juga di antara mereka yang tidak mempercayainya.
Pada
masa-masa kejayaan Islam, para cendekiawan Muslim mulanya mengadopsi dan
menggunakan konsep Geosentris-nya Ptolemy. Di sinilah, cendekiawan-cendekiawan
Muslim tersebut menemukan ketidakcocokan teori Geosentris terhadap fakta
empiris yang ada. Salah satu ilmuwan yang memberikan kritik terhadapnya
adalah Ibn al-Haytam. Kemudian berkembanglah berbagai
perhitungan astronomis yang didasarkan pada konsep Heliosentris
Konsep Heliosentris itu
sendiri dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa). Namun tidak
dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi
pemikiran dan perhitungan para ilmuwan Muslim sebelumnya. Hingga saat ini
konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta
yang bertentangan dengannya.
PANDANGAN
GEOSENTRIS
Pandangan ini
memandang Bumi sebagai pusat Jagat Raya, meyakini bahwa semua benda langit
mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta.
Tokohnya:
Anaximander ( 526 SM ),Thales – Yunani ( 546 SM )
Pada
awalnya, manusia menganggap bahwa bumi mempunyai kedudukan istimewa dialam
semesta ini,karena melihat karena matahari terbit disebelah timur, pada tengah
hari ada ditengah kepala kita dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti
matahari mengitari bumi anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “geosentris”
dari ptolomeus.
Ptolomeus
(70-147 SM) telah berusaha dijelaskan gerak bulan,planet,dan matahari ini
dengan menempatkan pada gerak planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang
berotasi mengelilingi bumi. Pandangan ptolomeus yang memandang bumi sebagai
alam semesta dinamakan pandangan atau “hipotasis geosentris”. Pandangan ini
bertahan lama sekali sampai dengan abad pertengahan.
Di
dalam astronomi bola, geosentrik adalah cara memandang/mendefinisikan posisi
benda-benda langit dengan Bumi sebagai pusatnya.Karena jarak obyek-obyek
langitbegitu sangat besar jikadibandingkandengan ukuranBumi, maka posisinya
pada bolalangit seringkali harusdidefinisikan tidak lagibergantung pada
posisipengamat di permukaan bumi,tetapi Bumi sendirilah yangmenjadi pusatnya.
Kebanyakan tata koordinat langit merupakan tatakoordinat yang geosentrik.Hal
ini dilakukan untuk kemudahan semata.Istilah geosentrik sering merujuk juga
pada " teori geosentrik",yaitu sebuah model alam semesta dimana Bumi
adalah pusatnya.
Pemahaman
manusia akan alam semesta semakin bertambah seiring dengan perkembangan
pemikiran manusia dan kemajuan ilmu dan teknologi. Dulu manusia mengira posisi
Bumi kita begitu istimewa, sebagai pusat alam semesta, dan sebagai pusat
perputaran seluruh benda-benda langit.
PANDANGAN
HELIOSENTRIS
Gerak
benda-benda langit menjadi rumit untuk dijelaskan dalam kerangka geosentris.
Pandangan geosentris ini kemudian digusur oleh pandangan heliosentris yang
menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari , benda langit lainnya
beredar mengelilingi matahari.
Tokohnya:
Nicolaus Copernicus (dalam bukunya “De Revolusionibus Orbium Celestium”)
Pandangan
heliosetris ini menempatkan Matahari sebagai pusat alam semesta dan pusat
peredaran seluruh benda-benda langit, menggantikan posisi yang dulu ditempati
oleh Bumi dalam pandangan geosentris.
Konsep
Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa).
Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut
mengadopsi pemikiran dan perhitungan para ilmuwan sebelumnya. Hingga saat ini
konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta
yang bertentangan dengannya.
HUKUM KEPLER
Lebih dari setengah abad
sebelum newton merumuskan tiga
hukum tentang gerak dan hukum gravitasi
universal, seorang astronom berkebangsaan jerman Johanes Kepler (1571 – 1630) telah
menulis sejumlah teori tentang astronomi. Teori kepler ini sebagian
terbentuk setelah beberapa tahun ia menguji data yang dikumpulkan oleh
Tycho Brahe (1546 – 1601) tentang
posisi planet dalam gerakannya melintasi langit. Pada tulisan kepler itu
terdapat tiga teori penting yang di sebut sebagai hukum kepler tentang gerak planet. Adapun inti hukum-hukum
kepler ini adalah sebagai berikut :
Hukum I kepler
“setiap planet bergerak pada lintasan elips
dengan matahari berada pada salah satu titik fokusnya.”
Elips adalah suatu kurva tertutup sedemikian sehingga jumlah jarak dari sembarang
titik P pada kurva ke kedua titik
tetap (disebut titik fokus F1
dan F2) selalu tetap.
Jadi, F1 P + F2
P selalu sama untuk setiap titik P pada kurva
Hukum II kepler
”setiap planet bergerak sedemikian sehingga
jika suatu garis khayal di tarik dari matahari ke planet tersebut akan menyapu
daerah yang sama pada selang waktu yang sama.”
Planet bergerak
lebih cepat pada orbit yang lebih
dekat dengan matahari.
Hukum III kepler
”untuk setiap planet, kuadrat periode
revolusinya berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari
matahari.”
Andaikan dua
planet mempunyai jarak rata-rata dari matahari R1 dan R2,
sedangkan periodenya, yaitu waktu yang diperlukan untuk satu kali mengelilingi matahari, berturut-turut
adalah T1 dan T2. Menurut hukum kepler,
berlaku
T12/T22
= R13/R23
Newton dapat
menunjukkan bahwa hukum kepler dapat diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum
geraknya.
Sekarang kita
akan mencoba membuktikan hukum III kepler menggunakan hukum newton. Kita akan
membuktikan hukum tersebut untuk keadaan khusus di mana planet bergerak melingkar. Sebagian besar orbit planet sesungguhnya hampir menyerupai lingkaran. Andaikan sebuah
planet bermasa m1 bergerak
dengan kelajuan v1 mengelilingi
matahari yang massanya Mm.
jika jarak antara planet dan matahari R1,
maka
ΣF = masp
Jika
periode planet ini adalah T1,
maka v1 = 2 π R1/T1. Dengan demikian,
(persamaan 1)
Contoh soal :
periode revolusi bumi mengelilingi
matahari adalah satu tahun dan jarak bumi – matahari adalah 1,5 x 1011
m. jika periode revolusi planet mars
mengelilingi matahari adalah 1,87 tahun, berapakah jarak mars dari matahari ?
penyelesaian :
periode
revolusi matahari : Tb = 1
tahun
jarak
bumi – matahari : Rb – m
= 1,5 x 1011 m
periode
revolusi planet mars : Tm
= 1,87 tahun
dengan
menggunakan persamaan 3, di peroleh :
Jadi, jarak mars
dari matahari adalah 2,28 x 1011 m.
Dengan
menggunakan roket, sebuah satelit dapat di luncurkan dengan kelajuan tertentu
sehingga dapat mengorbit bumi. Jika kelajuannya terlalu tinggi, satelit tidak
dapat ditahan oleh gravitasi bumi dan lepas dari pengaruh gravitasi bumi. Dalam
keadaan demikian, satelit tidak akan kembali lagi. Sebaliknya, jika kelajuannya
terlalu rendah, roket akan jatuh ke bumi. Satelit biasanya di tempatkan pada
orbit melingkar (atau hampir melingkar), sehingga memerlukan kelajuan lepas
landas minimum. Jika ada pertanyaan, apakah yang menahan satelit sehingga tidak
jatuh ke bumi ? jawabnya adalah kelajuannya yang tinggi. Untuk satelit yang
bergerak (hampir) melingkar, percepatannya adalah v2/R.
percepatan tersebut di hasilkan oleh gaya
gravitasi yang berperan sebagai gaya
sentripetal. Jadi, gerak satelit memenuhi persamaan
Dengan m = massa satelit, M = massa bumi, v =
kelajuan satelit, R = jarak satelit
diukur dari pusat bumi.
Sebagi contoh, satelit geosinkron yaitu satelit yang
tetap berada di atas titik yang sama di atas katulistiwa. Jadi kelajuan satelit
geosinkron diatur sedemikan rupa sehingga satelit tersebut mengelilingi bumi
dengan periode yang sama dengan periode
rotasi bumi, yaitu 24 jam. Satelit tersebut harus memiliki kelajuan sekita
3,070 km/jam, dan mengorbit pada ketinggian 36000 km di atas permukaan bumi.
HUBUNGAN
HUKUM KEPLER DENGAN HUKUM NEWTON
1. sebelumnya J.Keppler menemukan tiga hukum
mengenai "gerak planet"
Semua planet bergerak di dalam lintasan elips yang mempunyai
matahari sebagai salah satu titik pusat (HK.Lintasan)
Semua planet bergerak di dalam lintasan elips yang mempunyai
matahari sebagai salah satu titik pusat (HK.Lintasan)
2.
Sebuah garisyang menghubungkan
sebarang planet ke matahari
akan membersihkan luas yang sama di dalam waktu yang sama
(HK.Luas)
akan membersihkan luas yang sama di dalam waktu yang sama
(HK.Luas)
3. Kuadrat
dari periode setiap planet mengelilingi matahari adalah
sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet
kematahari (HK.Periode)
Hukum-hukum tersebut memperlihatkan kesederhanaan yang besar yang dapat digunakan untuk menjelaskan gerak planet bila matahari diambil sebagai benda referensi. Tetapi issac newton DAPAT MENURUNKAN HUKUM KEPPLER dari hukum gerak newton dan hukum gravitasi newton.
Dalam kasus ini hukum gravitasi newton mengharuskan setiap planet ditarik menuju matahari dengan sebuah gaya yang sebanding dengan massa planet dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak planet-matahari.
HUKUM Grafitasi universal
F = G.(m1.m2)/(r^2)
G = konstanta Gravitasi universal =6,672 x 10^-11 N.m^2/kg^2
F= Gaya tarikan antara m1 dan m2
m1 = massa tinjau 1
m2 = massa tinjau 2
r = jarak benda m1 dengan m2
Dengan cara ini Newton mampu menerangkan gerak planet di dalam tata surya dan gerak benda jatuh di dekat ppermukaan bumi dengan konsep bersama.
dimana gaya-gaya gravitasi di anatara dua partikel adalah suatu pasangan aksi-reaksi(Hk. Newton 3 = Hk. Aksi-Reaksi)
partikel pertama mengerahkan sebuah gaya pada partikel ke dua yang diarahkan menuju partikel pertama sepanjang garis yang menghubungkan ke dua partikel tersebut. Demikian juga partikel kedua mengerahkan sebuah gaya pada partikel pertama yang diarahkan menuju partikel kedua sepanjang garis yang menghubungkan ke dua partikel tersebut. Besar gaya-gaya ini adalah sama tetapi arahnya berbeda.
sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-rata planet
kematahari (HK.Periode)
Hukum-hukum tersebut memperlihatkan kesederhanaan yang besar yang dapat digunakan untuk menjelaskan gerak planet bila matahari diambil sebagai benda referensi. Tetapi issac newton DAPAT MENURUNKAN HUKUM KEPPLER dari hukum gerak newton dan hukum gravitasi newton.
Dalam kasus ini hukum gravitasi newton mengharuskan setiap planet ditarik menuju matahari dengan sebuah gaya yang sebanding dengan massa planet dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak planet-matahari.
HUKUM Grafitasi universal
F = G.(m1.m2)/(r^2)
G = konstanta Gravitasi universal =6,672 x 10^-11 N.m^2/kg^2
F= Gaya tarikan antara m1 dan m2
m1 = massa tinjau 1
m2 = massa tinjau 2
r = jarak benda m1 dengan m2
Dengan cara ini Newton mampu menerangkan gerak planet di dalam tata surya dan gerak benda jatuh di dekat ppermukaan bumi dengan konsep bersama.
dimana gaya-gaya gravitasi di anatara dua partikel adalah suatu pasangan aksi-reaksi(Hk. Newton 3 = Hk. Aksi-Reaksi)
partikel pertama mengerahkan sebuah gaya pada partikel ke dua yang diarahkan menuju partikel pertama sepanjang garis yang menghubungkan ke dua partikel tersebut. Demikian juga partikel kedua mengerahkan sebuah gaya pada partikel pertama yang diarahkan menuju partikel kedua sepanjang garis yang menghubungkan ke dua partikel tersebut. Besar gaya-gaya ini adalah sama tetapi arahnya berbeda.
Langganan:
Postingan (Atom)