Jumat, 07 Desember 2012

MAKALAH PERMASALAHAN DALAM PENDIDIKAN MIPA



MAKALAH DASAR – DASAR MIPA
“BUDAYA MENCONTEK DALAM PROSES PEMBELAJARAN”



DI SUSUN OLEH     :

NAMA      : DWI AGUST SURYANI
NIM          : RRA1C311012
PRODI     : PENDIDIKAN FISIKA


DOSEN PENGAMPU  :
Dra. JUFRIDA ,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.    LATAR BELAKANG

Di dalam Pendidikan MIPA semuanya di butuhkan dalam proses pembelajaran. Dan siswa akan melakukan hal-hal yang tidak di perbolehkan dalam proses belajar. Salah satunya ialah mencotek. Dalam belajar MIPA,siswa sering melakukan itu karena MIPA di anggap sulit bagi sebagian besar siswa. Menyontek adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan ketidak jujuran dalam rangka untuk mendapatkan keberhasilan. Perilaku ini sering kita temui di lingkungan pelajar atau siswa. Hal ini dikarenakan kurangnya minat dan semangat pelajar untuk lebih giat memahami materi yang diberikan guru dan sulitnya pelajaran seperti MIPA, sehingga timbullah kebiasaan buruk menyontek. Kebiasaan menyontek sudah mendarah daging pada diri pelajar, tanpa terkecuali anak yang berprestasi pun tidak luput dari perilaku buruk tersebut. Awalnya, mereka hanya mencoba-coba setelah meraka mendapatkan hasil yang memuaskan dari hasil menyontek tersebut perlahan-lahan menjadi kebiasaan, bahkan menjadi ketergantungan bagi siswa. Tidak dapat dipungkiri lagi disetiap sekolah pasti siswa-siswinya pernah melakukan tindakan tidak terpuji tersebut.



Berikut ini adalah bahaya yang ditimbulkan dari menyontek
1.   Hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan yang ada     pada diri sendiri.
2.   Menghambat potensi pelajar untuk lebih maju.
3.   Menipu diri sendiri dan guru.
4.   Menutupi kekurangan efentifan ( mutu belajar ) karena dianggap berhasil padahal tidak.
5.   Memicu ketidak adilan hasil antara yang rajin belajar dengan yang malas belajar.
6.  Menimbulkan ketergantungan.

 1.2.  Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah
A.  Rumusan Masalah
1.  Mengapa lebih banyak siswa yang menyontek daripada belajar?
2.  Apa penyebab para siswa lebih suka menyontek?
3.   Mengapa menyontek dapat menyebabkan ketergantungan?
B.  Pembatasan Masalah
1.  Apa alasan yang mendasari siswa-siswi menyontek ?
2.  Siswa yang bagaimanakah yang cenderung melakukan perilaku tersebut ?
3.  Berapakah frekuensi siswa-siswi yang menyontek ?
4.  Cara menghilangkan kebiasan mencontek?




1.3. Tujuan Penelitian
1.  Agar para siswa-siswi tahu akan bahaya menyontek
2.   Agar mengetahui alasan yang mendasari siswa-siswi menyontek
3.   Agar mengetahui presentase siswa yang menyontek
4.  Agar menghilangkan kebiasan mencontek
















BAB II
PEMBAHASAN


2.1. PENGERTIAN MENCONTEK
Menyontek atau menjiplak adalah mencontoh, meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Menurut pendapat Bower yang mengatakan cheating adalah perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis.
Selain itu, menurut Deighton (1971), cheating adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang tak fair (tak jujur). Tak hanya itu, menyontek dapat pula diartikan sebagai suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran.

2.2. TINGKATAN MENCONTEK
Menyontek sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 , yaitu menyontek sendiri dengan cara membuat cacatan-cacatan pribadi dan membuka buku. Sedangkan menyontek bersama dengan orang lain melalui kerjasama yang diutarakan terlebih dahulu.
Menurut Alhadza (2004), yang termasuk dalam kategori menyontek antara lain adalah meniru pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman ketika sedang mengerjakan tes/ujian, membawa catatan pada kertas, pada anggota badan atau pada pakaian masuk ke ruang ujian, menerima dropping jawaban dari pihak luar, mencari bocoran soal, saling tukar-menukar mengerjakan tugas dengan teman, menyuruh atau meminta bantuan orang lain dalam menyelesaikan tugas ujian di kelas atau tugas penulisan paper dan take home test.
            Oleh sebab itu, menyontek saat ini merupakan suatu masalah moral dalam dunia pendidikan. Hal ini disebabkan oleh menyontek dapat memberikan bias dalam penilaian yang dilakukan oleh para guru, sehingga penilaian yang ada tidak sesuai dengan kemampuan para siswa yang sesungguhnya.

2.3. DAMPAK PSIKOLOGI MENCONTEK
Perilaku menyontek tidak hanya menjadi masalah moral, tetapi juga berdampak secara psikologi yaitu juga dapat mempengaruhi kepercayaan diri pada diri seseorang. Hal ini dikarenakan oleh faktor internal yang ditekan karena pengaruh lingkungan (Rakasiwi, 2007).
Menurut Vegawati, Oki dan Noviani, (2004), Pada saat dorongan tingkah laku mencontek muncul, terjadilah proses atensi, yaitu muncul ketertarikan terhadap dorongan karena adanya harapan mengenai hasil yang akan dicapai jika ia mencontek. Pada proses retensi, faktor-faktor yang memberikan atensi terhadap stimulus perilaku mencontek itu menjadi sebuah informasi baru atau digunakan untuk mengingat kembali pengetahuan maupun pengalaman mengenai perilaku mencontek, baik secara maya (imaginary) maupun nyata (visual).

   2.4. CARA MENGHILANGKAN KEBIASAN DALAM MENCONTEK
1.   Tingkatkan kepercayaan diri, dengan tingkat kepercayaan diri yang tinggi, maka kita tidak akan mau melihat hasil orang lain.
2.   Perbanyak pengetahuan, dengan tingkat pengetahuan yang tinggi maka kita akan lebih percaya terhadap diri sendiri dan tidak akan mau mencontek.
3.   Lawan rasa malas, memang sungguh sulit untuk mengusir rasa malas yang ada pada diri bagi orang yang pada awalnya telah terbiasa dengan bermalas-malasan, namun apabila telah memulai untuk rajin belajar maka lama-kelamaan kita akan mempunyai kebiasaan untuk terus belajar sehingga kinerja otak kita terus terasah.
4.   Kurangi kuantitas mencontek, apabila biasanya dalam ulangan kita banyak mencontek, maka kita kurangi dengan mencontek setengah demi setengah.
5.    Buatlah jadwal kegiatan, kita bisa menjadwal kegiatan kita sehari hari dari mulai kita bangun sampai kita istirahat, sehingga anda tidak akan dibingungkan oleh tumpukan tugas yang belum selesai.
6.   Tingkatkan kedisiplinan, anda pasti telah sering mendengar kata “Disiplin kunci keberhasilan”, maka dari itu disiplinlah dalam menjalankan jadwal kegiatan.
7.   Mulailah secepatnya, apabila anda ingin menghilangkan kebiasaan mencontek anda tidak boleh menunda-nunda waktu, karena apabila terus menunda-nunda semua tugas akan menumpuk dan itu menyebabkan suatu kemalasan dalam mengerjakan semua tugas














BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Kebiasan mencontek pada siswa di sekolah khususnya pada pendidaikan MIPA harus cepat di atasi. Untuk mencegahbahaya-bahaya yang di timbulkan dari dampak mencontek yang akan berkelanjutan. Karena mencontek menyebabkan ketergantungan pada siswa yang nmenyebabkan siswa malas dalam belajar. Jadi, Guru harus berperan besar pada menghilangkan kebiasan siswa dalam mencontek. Dan Guru harus selalu memberi motivasi atau dorongan yang besar sehingga siswa mempunyai rasa percaya diri atas kemampuanya sendiri.


3.2.Saran

1.  Selalu mengharapkan masukan untuk menyempurnakan Makalah Dasar-dasar MIPA ini.
2.  Kritik anda akan membangun pada Makalah Dasar-dasar MIPA ini








DAFTAR PUSTAKA


Sumbernya : http://imadewira.com/tips-dan-trik-mencontek-ketika-ujian/http://imadewira.com/tips-dan-trik-mencontek-ketika-ujian/http://gicara.com/seputar-pendidikan/pengertian-%E2%80%9Dmenyontek%E2%80%9D.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar